Minggu, 26 April 2020

TERASERING ATAU SENGKEDAN DALAM DUNIA PERTANIAN

Wawan Setiawan Tirta
TERASERING ATAU SENGKEDAN DALAM DUNIA PERTANIAN TERASERING ATAU SENGKEDAN DALAM DUNIA PERTANIAN


Pengertian Terasering atau Sengkedan dalam pertanian adalah Metode upaya pelestarian lingkungan dalam bidang pertanian yang memperhatikan kemudahan dan manfaat disetiap komponen pembudidayaan terutama budidaya dengn dibuat teras-teras yang berguna untuk mengurangi curamnya lereng gunung dengan tujuan menahan abrasi dan longsong terhadap tanah yang diakibatkan oleh air dan memperbesar peluang penyerapan air oleh tanah.


Pengertian Terasering atau Sengkedan dalam pertanian

Terasering atau sengkedan dapat ditemui didaerah pegunungan yang mempunyai lereng-lereng yang dibuat oleh pertani untuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, bentuk dari teraseing atau sengkedan yaitu datar dan bertahap seperti tangga, lebar dari tersering bermacam-macam tergantung lereng gunung yang akan dijadikan tempat budidaya.

Pemanfaatan terasering atau sengkedang selain untuk pertanian, dapat juga menahan terjadinya longsong pada lereng gunung yang di akibatkan oleh air hujan. dibeberapa tempat metode terasering pun digunakan sebagai lahan pembangunan rumah.

Terasering atau sengkedan mempunyai beberapa tipe, adapun tipe dari teraseing adalah sebagai berikut,


a. Tipe terasering Datar
b. Tipe terasering Kredit
c. Tipe terasering Gulud
d. Tipe terasering Bangku


Dari ke empat tipe terasering tersebut mempunyai tujuan berbeda-beda, seperti tipe terasering Datar bertujuan untuk memperbaiki pengairan pada tanah, tipe terasering kredit bertujuan untuk mempertahankan kesuburan tanah, tipe terasering gulud mencegah terjadinya kehilangan lapisan tanah dan tipe terasering bertujuan mencegah erosi pada lereng gunung dengan ditanamani tanaman budidaya seperti padi dan palawija.

Terasering atau sengkedan sering kita lihat didaerah-daerah pegunungan, terutama di lereng-lereng gunung. Terasering umumnya digunakan sebagai lahan pertanian oleh masyarakat disana namun sekarang terasering lebih digunakan sebagai konservasi lingkungan yakni dengan ditanami pohon-pohon untuk mencegah terjadinya erosi atau longsor.

Manfaat Terasering atau Sengkedan


1. Sebagai lahan konservasi
Terasering atau sengkedan bermanfaat untuk lahan konservasi, dengan ditanaminya pohon-pohon yang dapat menjaga lereng-lereng gunung sekaligus penghijauan atau peremajaan kembali lahan pegunungan.


2. Lahan pertanian
Didaerah pegunungan lereng-lereng gunung dibuat sengkedan dengan bertujuan menjadikan lereng gunung lebih produktif dengan dijadikannya lahan untuk bertani budidaya padi maupun budidaya palawija.


3. Mencegah longsor
Dengan dibuat lereng-lereng gunung terasering atau sengkedan, mencegah terjadinya longsor pada lereng sehing lereng pegunungan menjadi lebih stabil


4. Menambah resapan air.
Dengan dibuat sengkedan dapad menambah lahan resapan air karena lereng gunung yang curam diubah menjadi datar sehingga dapat membantu memaksimalkan penyerapan air.


5. Mengurangi tingkat kecuraman lereng
Dengan dibuat bertahap-tahap atau seperti tangga, terasering atau sengkedan dapat mengurani tingkat kecuraman pada lereng pegunungan.


6. Memperlambat kecepatan air
Dimusim penghujan, kecepatan air dilereng mengakibatkan terjadinya erosi pada lereng pegunungan, sehingga sering sekali terjadi longsor pada lereng pegunungan, dengan dibuat terasering atau sengkedan dapat memperlambat kecepatan air pada saat hujan terjadi.


7. Dapat dijadikan lahan datar
Sulitnya mencari lahan datar didaerah pegunungan untuk dijadikan sarana kemasyrakatan seperti pembangunan perumahan, lapang maupun tempat ibadah, dengan menggunakan terasering atau sengkedan dapat mengurangi kemiringan pada daerah pegunungan.